Postingan

Tarian Adat Sumba 'Woleka'

Gambar
  Tari Woleka         Tarian adat Sumba yang berikutnya merupakan salah satu tarian tradisional yang sangat terkenal di Pulau Sumba. Tarian ini sering ditampilkan dalam berbagai kesempatan seperti penyambutan tamu, festival budaya, upacara adat, hingga pertunjukan seni.       Nama tarian ini adalah Tari Woleka. Tari Woleka    merupakan sebuah tarian yang diperankan oleh campuran penari pria dan wanita. Komposisi penarinya adalah 4 sampai 6 orang penari wanita dan 2 sampai 4 orang penari pria. Pertunjukan diawali dengan formasi para penari pria di bagian depan, diikuti oleh para penari wanita di bagian belakang. Dalam tarian adat Sumba ini, gerakan yang dibawakan penari pria dan penari wanita cukup berbeda. Para penari pria akan menunjukan tarian yang lincah sambil memainkan pedang sedangkan penari wanita menunjukan gerakan yang anggun.

Ritul ' Kalarat Wai '

Gambar
  Menelisik Ritual ‘Kalarat Wai’ Dalam Kebudayaan Sumba     Adapun orang Humba (Sumba) memiliki kepercayaan asli Marapu, mereka melakukan kegiatan ritual-ritual adat, seperti;  Kalarat Wai  (diambil dari bahasa Humba Kambera). Kalarat Wai  merupakan aktivitas religius aliran kepercayaan Marapu dengan melakukan persembahan di sumber mata air, bahkan hingga saat ini masih terus dijalankan oleh masyarakat penganut Marapu di Pulau Sumba.    Selain merupakan ibadah ucapan syukur, kegiatan ini juga sekaligus sebagai ibadah permohonan kepada sang pencipta agar senantiasa melimpahkan karunia air buat orang Humba. Sampai saat ini, masyarakat di kawasan tempat persembayangan masih mengkramatkan/melarang aktivitas pengrusakan di tempat mata air.Air dipercaya bersumber dari keberadaan hutan yang terbentang luas membungkus gunung-gunung di Sumba.

Mangenjing, Upacara memberikan persembaha kepeda Marapu

Gambar
  Mangenjing, Upacara memberikan persembahan kepada Marapu       Mangenjing merupakan upacara memberikan persembahan kepada Marapu. Tradisi ini dilaksanakan secara periodik oleh orang di kampung Adat Prainatang, Desa Mondu, Kecamatan Kanatang, Kabupaten Sumba Timur. Marapu dipercayai sebagai leluhur yang sederajat dengan “yang Kudus”. Informasi dari tokoh adat, rombongan Marapu berasal dari negeri leluhur Mehir – Madinah yang tiba di Prainatang setelah 44 tahun menempuh perjalanan. Sejarah perjalanan Leluhur masyarakat Prainatang diawali pada Tahun 43 sesudah masehi, inilah yang menurunkan orang Sumba dan seluruh tatanan peradabannya sampai saat ini.     Dalam pandangan orang Prainatang, Mangenjing adalah perjamuan mistis antara orang Prainatang dan Marapu . Dua hal penting yang diekspresikan dalam perjamuan Mangenjing yakni, pertama sebagai isyarat penyerahan total dan mutlak kepada Marapu sebagai alfa (awal) dan omega (akhir) kehidupan orang di Kampung Ad...

Pemakaman Jenazah Adat Sumba

Gambar
              Pemakaman Jenazah Adat Sumba             Dalam Marapu, sebutan untuk kepercayaan asli Sumba, kematian merupakan suatu perpindahan. Ketika seseorang meninggal, rohnya akan meninggalkan tubuh bagaikan udang dan ular menanggalkan kulitnya. Seperti yang tersebut dalam ungkapan adat ‘Njulu la kura luku, halubu la mandu mara’, yang artinya ‘Menjelma bagai udang sungai, berubah bagai ular darat’. Roh yang kekal diharapkan dapat mencapai Prai Marapu, alam baka atau surga tempat para leluhur Marapu berada. Namun, tiap roh akan sulit mendapat ketenangan jika belum dikebumikan dengan rangkaian upacara adat oleh keluarga yang masih hidup. Tiap jenazah dibungkus dengan kain-kain tenun terbaik dan dimakamkan dengan posisi duduk meringkuk, layaknya posisi janin dalam kandungan. Hal ini menyimbolkan kelahiran kembali sang jenazah di dunia arwah. Jenazah kemudian disemayamkan selama beberapa hari di beranda rumahnya...

Pajura / Pakujil

Gambar
  PAJURA/PAKUJIL                                                  Atraksi Ritual PAJURA atau PAKUJIL di  Wanukaka ini adalah tinju tradisional, sebagai rangkaian dari atraksi budaya PASOLA yang dilaksanakan 2 malam sebelum PASOLA. Hanya dengan mengandalkan keremangan sinar rembulan Atraksi PAJURA berlangsung diikuti oleh para pemuda dengan berbagai usia dari 14 desa yang ada di Kecamatan Wanukaka. Berbeda dengan tinju biasa, peserta PAJURA disini, menggunakan alang-alang sebagai sarung tangannya.

Tauna Usu Manua

Gambar
Tauna Usu Manua     Tauna Usu Manua  adalah  ritual adat Sumba Tengah  yang menunjukkan kekerabatan manusia dan hewan (ayam hutan) lewat mantra atau mistik untuk memanggil dan memberi makan di telapak tangan manusia di rumah adat khusus. Ritual ini biasanya dilakukan oleh masyarakat Desa Wendewa Selatan, Kecamatan Mamboro, Provinsi Nusa Tenggara Timur.  

Purung Ta Liangu Marapu

Gambar
  Purung Ta Liangu Marapu         Purung Ta Liangu Marapu  adalah  ritual adat masyarakat Sumba Tengah  yang ditujukan sebagai ungkapan yang diperlambangkan dengan Batu atau Emas yang akan mendatangkan berkah pada hasil panen dimasa yang akan datang.Jika Anda berminat, Anda dapat menyaksikan upacara adat Purung Ta Liangu Marapu di Desa Umbu Pabal, Kecamatan Umbu Ratu Nggay Barat, Kabupaten Sumba Tengah pada bulan Oktober setiap tahunnya.